Eksplorasi Pulau Mare: Ekowisata, Tradisi Gerabah, dan Keindahan Laut

Data dan Informasi Wisata Bawah Laut Pulau Mare
-
Latar Belakang
Pulau Mare merupakan salah satu pulau kecil di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, yang terletak sekitar 4 kilometer di sebelah selatan Pulau Tidore. Pulau ini memiliki luas sekitar 6,3 km² dengan kondisi topografi bergunung hingga ketinggian lebih dari 300 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Pulau Mare terdiri atas dua desa, yaitu Maregam di bagian timur laut dan Marekofo di bagian barat daya, dengan jumlah penduduk sekitar 968 jiwa. Kehidupan masyarakatnya masih sangat bergantung pada laut melalui aktivitas perikanan tradisional, serta pada kerajinan gerabah yang menjadi ciri khas budaya pulau ini. Menariknya, tradisi membuat gerabah hanya dilakukan oleh kaum perempuan, karena menurut kepercayaan setempat, laki-laki yang membuat gerabah akan terkena pantangan.
Selain kekayaan budaya, Pulau Mare juga memiliki ekosistem laut yang penting, seperti terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove, serta menjadi habitat lumba-lumba dan penyu yang menjadikannya kawasan konservasi laut sejak 2012. Sejarah lokal menyebutkan bahwa pulau ini dinamai dari kata “more” yang berarti perempuan, terkait dengan legenda penciptaan gerabah pertama di sana. Pulau ini juga pernah dikenal memiliki populasi rusa yang melimpah, namun kini hampir punah akibat perburuan. Dalam perkembangannya, Pulau Mare mulai diperkenalkan sebagai destinasi ekowisata dengan daya tarik berupa panorama alam, atraksi lumba-lumba, serta pengalaman langsung membuat gerabah bersama warga lokal. Meskipun demikian, masyarakat setempat masih menghadapi tantangan berupa keterbatasan infrastruktur, krisis listrik, pasokan air bersih, hingga persoalan sampah laut. Dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki, Pulau Mare memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata bahari sekaligus pusat pelestarian tradisi di Maluku Utara.
-
Rute Perjalanan & Aksesibilitas
Akses menuju Pulau Mare cukup praktis. Perjalanan dimulai dari Pelabuhan Bastiong di Ternate menuju Pulau Tidore, dengan pilihan transportasi berupa kapal reguler atau speedboat umum, yang tarifnya berkisar antara Rp10.000–Rp15.000 per orang . Setibanya di Tidore, penumpang bisa melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Rum menggunakan speedboat; estimasi waktu perjalanan sekitar 10 menit, sedangkan alternatif kapal feri bisa memakan waktu hingga 30 menit . Untuk rute ke Pulau Mare, tersedia perahu motor atau speedboat yang lebih kecil—durasi tempuh sekitar 20–30 menit, dengan biaya anggaran sekitar Rp35.000 per orang (meski tarif ini merupakan estimasi umum karena data spesifik belum langsung ditemukan) . Alternatif lain adalah perahu mesin langsung dari Ternate menuju Mare, dengan durasi perjalanan sekitar lebih dari satu jam, yang lebih cocok untuk keperluan charter atau sewa langsung. Secara keseluruhan, akses ke Pulau Mare mudah dijangkau dengan transportasi laut dari Ternate dan Tidore, dengan pilihan moda yang fleksibel, biaya terjangkau, serta waktu perjalanan yang relatif singkat. Cocok untuk destinasi wisata bahari seperti ekowisata atau kunjungan sehari.
-
Fasilitas
Pulau Mare, kota Tidore Kepulauan salah satu destinasi wisata bahari dan budaya yang masih alami dengan fasilitas sederhana namun penuh daya tarik. Tersedia fasilitas akomodasi berupa cottage dan homestay. Selain itu, wisatawan juga dapat menemukan fasilitas dasar seperti warung makan sederhana yang menyajikan kuliner lokal. Untuk wisata bahari seperti spot snorkeling dengan perlengkapan sewaan terbatas, menjelajahi laut dan melihat lumba-lumba, serta area istirahat di pesisir pantai. Dukungan masyarakat setempat yang ramah juga menjadi bagian penting dari fasilitas wisata, karena mereka kerap menyediakan jasa pemandu, penyewaan alat, hingga pengalaman langsung belajar membuat gerabah tradisional khas Mare.
-
Komunitas
Sejauh penelusuran menunjukkan, tidak ditemukan adanya komunitas wisata formal atau terorganisir khusus di Pulau Mare. Belum ada kelompok pemandu wisata, organisasi pelestari budaya, ataupun asosiasi ekowisata yang tercatat secara resmi. Namun, masyarakat setempat sudah mulai terlibat dalam aktivitas wisata secara informal, misalnya dengan menjadi pemandu perahu untuk snorkeling atau island hopping, serta mengembangkan kerajinan gerabah sebagai daya tarik budaya. Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan adanya potensi tumbuhnya komunitas wisata berbasis masyarakat di masa depan, meskipun saat ini belum berbentuk organisasi yang terstruktur.
-
Atraksi
-
Menonton atraksi lumba - lumba
Atraksi lumba-lumba di Pulau Mare, khususnya di kawasan Kahiya Masolo, menjadi ikon wisata bahari Maluku Utara. Setiap pagi dan sore hari, kawanan lumba-lumba sering muncul di permukaan laut dan dapat disaksikan wisatawan dengan menyewa perahu nelayan lokal. Namun, aktivitas penangkapan ikan destruktif dan kerusakan ekosistem laut mulai mengurangi frekuensi kemunculan lumba-lumba, sehingga upaya konservasi sangat penting untuk menjaga daya tarik wisata alami ini.
-
Snorkeling dan Diving
Pulau Mare menawarkan pengalaman snorkeling dan diving yang menarik melalui keindahan bawah lautnya: hamparan terumbu karang yang masih terjaga dengan kondisi tutupan karang keras dari sedang hingga baik, serta beragam jenis ikan yang tersebar di berbagai zona perairan. Perairan sekitar pantai Pulau Mare dikenal cocok untuk snorkeling dan diving, namun fasilitas masih terbatas.
-
Wisata Ekowisata Laut dan Hutan Bakau
Pulau Mare semakin dikenal sebagai tujuan ekowisata laut yang dikembangkan dengan melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat setempat. Sejak tahun 2017, pulau ini dikembangkan menjadi destinasi ekowisata yang menonjolkan keindahan hutan bakau yang terjaga dengan baik, pemandangan pantai yang memukau, serta kekayaan terumbu karang, sehingga menjadi pesona alam yang khas dan berkelanjutan. Pulau ini tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman autentik, seperti melihat atraksi budaya lokal seperti kerajinan gerabah, serta menjelajahi ekosistem bakau dan terumbu karang, yang sekaligus mendukung perekonomian warga sekitar.
-
Kerajinan Gerabah Tradisional
Pulau Mare dikenal sebagai desa pengrajin gerabah, di mana tanah liat diolah menjadi berbagai bentuk kerajinan seperti guci, pot bunga, tempat air, dan beragam peralatan lainnya. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga setiap karya memiliki nilai budaya dan sejarah tersendiri. Saat berkunjung, wisatawan dapat menyaksikan langsung proses pembuatannya oleh pengrajin lokal sekaligus membeli gerabah sebagai oleh-oleh khas Pulau Mare.
-
Potensi Wisata Arkeologis
Sejauh ini, tidak ditemukan bukti atau laporan mengenai potensi wisata arkeologis di Pulau Mare secara khusus. Fokus pengembangan wisata di sana lebih ke ekowisata seperti hutan mangrove, snorkeling, kerajinan gerabah, dan kehidupan tradisional masyarakat desa
-
Daftar Pustaka
Academia.edu. (n.d.). Profil ekosistem Terumbu Karang di Kawasan Konservasi Perairan Daerah di Maluku Utara. Academia.edu. https://www.academia.edu/37357479/Profil_ekosistem_Terumbu_Karang_di_Kawasan_Konservasi_Perairan_Daerah_di_Maluku_Utara
Ambon Antara. (2023, April 23). Penumpang dari Ternate pilih gunakan feri berlebaran ke Tidore. Antara News. https://ambon.antaranews.com/berita/163314/penumpang-dari-ternate-pilih-gunakan-feri-berlebaran-ke-tidore
CatatanKGE. (2021, Desember 3). Solo traveling Ternate & Tidore, pulau seribu benteng yang indah. CatatanKGE.com. https://catatankge.com/index.php/2021/12/03/solo-traveling-ternate-tidore-pulau-seribu-benteng-dengan-pemandangan-4-in-1-gunung-laut-danau-benteng/3/
Kieraha.com. (2017, Mei). Cerita di Balik Keindahan Pulau Mare hingga Ribuan Ekor Rusa Punah. https://kieraha.com/news/rehat/cerita-di-balik-keindahan-pulau-mare-hingga-ribuan-ekor-rusa-punah/
Kusrini. (2019). Karakteristik Lokal Pengrajin Gerabah Terhadap Kualitas Produk Gerabah Desa Maregam, Kota Tidore Kepulauan. UNM Geographic Journal, 3(1), 72-78. https://www.researchgate.net/publication/347183229_Karakteristik_Lokal_Pengrajin_Gerabah_Terhadap_Kualitas_Produk_Gerabah_Desa_Maregam_Kota_Tidore_Kepulauan
Mongabay Indonesia. (2017, Juni 5). Konservasi Laut di Maluku Utara Ini dalam Keterancaman. https://mongabay.co.id/2017/06/05/konservasi-laut-di-maluku-utara-ini-dalam-keterancaman/
Spektakel.id. (n.d.). Jalan Jauh ke Tidore (Bagian II). Spektakel.id. https://www.spektakel.id/eksplorasi/jalan-jauh-ke-tidore-bagian-ii
Times Malut. (2025, Januari 20). Tarif speedboat dan kapal kayu Rum – Bastiong naik. Times Malut. https://www.timesmalut.com/2025/01/20/tarif-speedboat-dan-kapal-kayu-rum-bastiong-naik/